Warak, sore hari, 14 Rajab 1437 H: Anak-anak ini adalah para santri Kalong, datang dan pergi di sore hari. Di pagi hari mereka sekolah di sekolah umum biasa. Darush Sholihin tidak menyediakan pondok untuk para santri karena mereka hanya datang dari desa-desa sekitar pesantren.




KEADAAN SANTRI
Jumlah mereka untuk gelombang Selasa, Rabu, Jumat hampir 400 santri. Ditambah santri gelombang Senin – Kamis, totalnya ada 650-an santri untuk saat ini.
PELAJARAN
Mereka bukan hanya mempelajari Al-Quran dan Iqra dari dasar. Ada pelajaran tambahan seperti hafalan surat pendek, hafalan hadits pendek, kosakata bahasa Arab, pelajaran akidah, fikih dan akhlak. Materi TPA DS ini sudah bersilabus dan terdiri dari tiga tingkatan. Ada juga kelas Tahfizh DS yang diadakan setiap Senin dan Kamis. Setiap pertengahan dan akhir semester ada ujian dan memiliki raport. TPA DS pun sudah dapat izin resmi dari DEPAG berupa Madrasah Diniyyah Darush Sholihin dengan akreditasi B.
TEMPAT BELAJAR
Tempat mereka mengaji tidak ada ruang khusus, cukup memanfaatkan masjid dan lapangan di sekitar pesantren.
PENGAJAR
Pengajar TPA ini tak perlu pakai orang luar, lulusan pesantren misalnya, cukup dari warga yang sudah dibina secara khusus oleh pesantren. Ada 30-an pengajar di Darush Sholihin.
Kenapa dari warga? Biar mereka bisa merasa memiliki pesantren dan tidak cemburu dengan orang luar.
PENGARUH
Pengaruh TPA di antaranya akan mempengaruhi orang tua. Ortu akan tahu anaknya sudah dididik dengan baik, maka mereka pun tertarik dengan pengajian yang diadakan oleh Darush Sholihin secara rutin.
SUMBER DANA TPA
Dari donatur web RumayshoCom, sudah mencapai 300 lebih donatur tetap.
STUDI BANDING
Ingin studi banding, bisa buat appointment dulu dengan sekretaris DS di: 0811267791 (Jarot). Syarat penting: tidak per individu dan sudah buat janji jauh-jauh hari.
Moga bisa dicontoh di desa lainnya.
—
Pimpinan Darush Sholihin,
Muhammad Abduh Tuasikal
Info DarushSholihin.Com

