Shalat Ied dan Temu Warga Selepas Idul Fitri

Warak, 7 Syawal 1436 H: Alhamdulillah, Idul Fitri 1436 H kali ini bisa bareng. Dan memang prinsip pesantren DS akan terus mengikuti pemerintah dalam penetapan Idul Fitri dan Idul Adha. Ada dua alasan yang bisa diberikan, karena pemerintah menggunakan metode sesuai syari’at Islam yaitu dengan rukyatul hilal dan istikmal yaitu menggenapkan bulan menjadi 30 hari ketika tidak terlihat hilal.
Karena Idul Fitri jatuh pada tanggal yang sama, delapan RT dari Dusun Warak (RT 06 – RT 13) menyelenggarakan shalat Idul Fitri berbarengan di lapangan SD Sawah 3. Alhamdulillah, yang hadir begitu banyak sampai-sampai jamaah puteri tidak muat di lapangan tersebut. Dan warga pun begitu antusias mendengarkan khutbah ied yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc. dengan tema “Bagi yang Berubah Jadi Baik Selepas Ramadhan.”
Selepas shalat ied, kebiasaan warga desa adalah saling mengunjungi keluarga masing-masing dan juga tetangga sekitar yang masih satu rombongan (satu RT). Di malam harinya mulai dari 2 Syawal hingga 5 Syawal, banyak juga tamu yang ingin mengucapkan selamat pada Ustadz lewat Open House yang digelar di Pesantren Darush Sholihin. Ada tamu yang datang dari sekitar Panggang dan Purwosari, ada pula dari luar Gunungkidul.
Di malam Ahad (3 Syawal) diadakan Syawalan bersama warga Warak. Acara ini bertujuan menjalin ukhuwah dan persaudaraan dari warga RT 06- RT 13. Alhamdulillah, warga begitu antusias untuk hadir, sekitar 700 orang yang memenuhi lapangan Pesantren Darush Sholihin.
Di malam Kamis (7 Syawal) diadakan Syawalan untuk jamaah pengajian DS yang biasa rutin mengikuti kajian malam Kamis. Kali ini, jumlah jamaah pengajian bertambah. Yang hadir sekitar 1100 orang dari berbagai dusun, desa dan dari tiga kecamatan (Panggang, Purwosari dan Saptosari).












Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan pada Warak, Panggang dan Gunungkidul secara umum.
—
Info DarushSholihin.Com