Wisuda Juz 30 untuk Santri Ibu-Ibu Muda

Berkat nikmat Allah, dakwah di Dusun Warak, Desa Girisekar, Panggang, Gunungkidul perlahan-lahan mengalami perkembangan. Pesantren Darush Sholihin yang kami dirikan sengaja dibuat untuk mendidik masyarakat awam, tidak ada santri yang mondok dan tidak menerima santri dari luar Warak. Hampir setiap sore, lebih padat lagi pada hari Sabtu dan Ahad diadakan kajian-kajian Islam mulai dari pengajaran Iqro’, Al Qur’an dan pembelajaran ibadah. Alhamdulillah, warga Warak semakin hari semakin paham akan sunnah Rasul dan makin hari jumlah santri yang datang ke Pesantren bertambah banyak hingga total 500 santri mulai dari anak-anak hingga orang tua sepuh. Lihatlah kebiasaan mereka di rumah dahulu menghafalkan lantunan musik, sekarang mulai dari anak-anak -dengan nikmat Allah- gemar menghafalkan Al Qur’an. Lihat: Dari Musik Beralih Menghafalkan Al Qur’an.
Di antara program pesantren adalah membimbing dalam menghafalkan Al Qur’an. Ada dua kelas yang dibuka yaitu untuk santri anak-anak dan santri ibu-ibu muda. Selama kami di Gunungkidul dalam kurun waktu 9 bulan, alhamdulillah santri ibu-ibu -yang notabene awam- sudah menghafalkan juz 30, sedangkan anak-anak yang mereka hanya menghafalkan satu baris setiap kali pertemuan sudah menghafalkan tiga surat yang panjang dari juz 30 (An Naba’, An Nazi’at dan ‘Abasa).
Sengaja pada tanggal 01 Januari 2014 tepatnya pada malam Kamis, kami mengadakan wisuda untuk ibu-ibu supaya menyemangati mereka untuk menghafalkan juz-juz berikutnya dari Al Qur’an. Di dalam acara tersebut ibu-ibu ditest hafalannya secara berkelompok. Dan di awal acara dibacakan hafalan oleh 8 anak dengan membacakan tiga surat An Naba’, An Nazi’at dan ‘Abasa. Dan sebelumnya juga diawali dengan sambutan-sambutan mulai dari pihak takmir, pihak MUI Kecamatan Panggang yang diwakili ketuanya Ustadz Hasan, sambutan dari Carik Desa Girisekar, dan sambutan dari salah satu santri yang merupakan guru di SMP 2 Panggang. Alhamdulillah mereka sangat merespon baik-baik program pesantren. Bahkan Perwakilan MUI menyarankan segera untuk dibentuk Pondok dan menerima santri yang menginap.
Berikut beberapa dokumentasi kami dalam acara tersebut:











Moga Allah menjadikan warga Warak sekitarnya semakin mengenal ajaran Islam dan memahami Al Qur’an, juga sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
—
Pimpinan Pesantren Darush Sholihin,
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc